Pages

Bunga Tidur Anjani


23 Desember 2013 merupakan pesta pertunangan Zaka dan Gina. Aku menghadiri acara tersebut bersama dengan sahabatku. Namaku Anjani dan aku biasa dipanggil Jen, atau tetap Anjani oleh orang-orang yang menganggapku spesial. Oh ya akan aku perkenalkan sahabatku satu persatu mulai dari Fino. Fino adalah lelaki sederhana yang bersikap dewasa, yaa sesuai dengan umurnya yang 2 tahun diatasku, dia sangat menjaga kami dalam situasi apapun dan dia juga selalu menghargai apapun yang kami punya. Satu lagi sahabatku Gina, aku bertemu dengan dia tak sengaja di sebuah perpustakaan Kota beberapa tahun yang lalu, dia perempuan luar biasa menurutku. Dia selalu membuat orang optimis dengan motivasi-motivasi yang diberikannya. Menurutku dia juga bijaksana dan sangat menyenangkan hingga aku merasa nyaman berada didekatnya. Aku sangat bersyukur memiliki 2 sahabat terhebatku itu.
Sore itu, sebelum acara pertunangan Zaka dan Gina, aku berniat untuk membelikan kado untuk mereka. Sepasang jam tangan unik yang diidam-idamkan Gina beberapa hari lalu saat kami menghadiri pameran barang antik. Yepp.. segera aku bungkus dan aku tak siap untuk segera memberikan kado ini pada sepasang kekasih itu. Dan tak lupa, aku juga membelikan jam tangan untuk Fino, yang jelas tidak sama dengan jam tangan yang akan aku beri ke Zaka dan Gina.
Segera aku mempersiapkan untuk pesta malam ini. Make-up sederhana, dress berwarna putih, dan rambut tergerai dengan hanya berhiaskan jepit rambut perak berbentuk bunga. Memang terlihat sangat sederhana karena aku tak ingin terlihat paling wah disana. Sekali lagi kupoles lipgloss di bibir dan.. perfect.. sesuai keinginanku untuk tampil sederhana tapi cantik. Tepat setelah aku selesai bersiap-siap, Fino datang menjemputku. Dia terlihat menawan malam ini. Ya.. entah apa yang membuatku selalu tersepona melihatnya. Sikapnya yang tenang, bersih dan terlihat dewasa. Poin tambahan untuknya adalah dia cerdas! Aku selalu mengagumi orang-orang cerdas. Bagiku, orang cerdas sangat menarik. Dia bisa menceritakan apa saja yang ingin aku ketahui. Bahkan angan-anganku yang konyol pun diterimanya dengan senang hati dan dia berusaha membuat angan-anganku menjadi kenyataan.
Di pesta meriah ini, aku sangat bahagia melihat pertunangan sahabatku. Gina luar biasa cantik dan sangat serasi dengan Zaka. Teman-teman Gina semasa SMA hadir dan itu menjadi ajang “temu kangen” untuk mereka. Hingga akhirnya pukul 23.45 acara selesai dan aku berpamitan untuk pulang. Malam itu aku pulang bersama Fino lagi. Yaa.. aku bersamanya karena dia memintaku untuk mengantarkan ke suatu tempat. Dia bilang ada urusan mendadak dan harus kesana. Okey aku turuti saja kemauannya.
Setelah melalui perjalanan yang cukup jauh, sampailah pada tempat yang dituju. Hey tempat apa ini. Bangunan tua yang cukup tinggi, seperti mercusuar mungkin.. Fino menggandengku untuk segera ke atas sambil menutup mataku. Setelah sampai dan kubuka mataku, pertama yang kulihat adalah senyum manis Fino yang sudah terlihat mengantuk tapi tetap saja terlihat tampan, Fino pun memutar tubuhku untuk melihat ke bawah dan aku melihat kerlap-kerlip lampu dibawah sana indah sekali bertebaran. Seperti kunang-kunang yang sedang berbaris rapi terbang kesana kemari . Putih, kuning, merah hijau sperti berlian yang terkena pantulan sinar mentari.. luar biasa indah betul pemandangan ini!
                Fino pun terdiam, memandangiku lama. Entah kenapa aku merasa malu, tak seperti biasanya Fino menatapku seperti itu. Biasanya kami bersenda gurau bersama, bersama Gina. Ya mungkin karena sudah lama aku mengaguminya aku menjadi salah tingkah. Hingga akhirnya Fino berkata “Anjani, aku harap besok pagi, pukul 06.00 kamu sudah berada di sini. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Please... aku tunggu  ” katanya dengan sabar dan lembut sambil tersenyum. Aku pun hanya bisa diam dan tubuhku merasa panas tiba-tiba. Baru kali ini aku tak bisa berkata apa-apa di depannya. Orang yang aku kagumi mengatakan seperti itu disaat kami hanya berdua dan disaksikan oleh kerlap kerlip lampu seisi kota ini. Hingga akhirnya kriiiiiinggggg... Alarm berbunyi. Aku pun terbangun.. kulihat kanan kiri. Tak ada kerlap-kerlip lampu. Tak ada Fino dan ucapannya. Yang ada hanyalah selimut dan Handphone disampingku. Dan ternyata.. ini hanyalah bunga tidurku.. Yeah Don't expect too much. It's always better to feel surprised than to feel disappointed!! 

Zuko

Let's share positive vibes !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram